Masalah Yang Muncul Bagi Pelajar Perokok
Remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar. Studi menunjukkan bahwa siswa lebih mungkin untuk merokok daripada orang dewasa. Apalagi berdasarkan hasil riset terbaru mengatakan bahwa remaja yang merokok setiap tahun semakin meningkat. Pada umumnya, mereka mengaku sudah mulai merokok antara usia 9 hingga 12 tahun. Kebiasaan merokok bagi para pelajar bermula karena kurangnya informasi dan kesalahpahaman informasi, termakan iklan,atau terbujuk rayuan teman.
Saat ini, meski sudah mengetahui dampak dan bahaya dari rokok, pada kenyataannya masih banyak sekali orang yang merokok dan tidak menghiraukan berbagai macam risiko kesehatan yang bahkan sudah tertulis dengan jelas di tiap bungkus rokok.
Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa sebanyak 80% dari total perokok di Indonesia sudah mulai merokok sejak masih berusia di bawah 19 tahun. Kelompok usia dengan jumlah perokok terbanyak adalah 15-19 tahun, disusul oleh kelompok usia 10-14 tahun di urutan kedua. Padahal, dampak rokok bagi anak-anak dan remaja nyatanya sangat serius, bahkan dapat menyebabkan kematian pada beberapa kasus parah.
Berikut beberapa dampak kesehatan yang dapat dialami jika seseorang merokok sejak usia remaja :
- Lebih sulit sembuh saat sakit karena rokok mempengaruhi sistem imun di dalam tubuh.
- Perkembangan paru-paru terganggu.
- Kecanduan, saat memutuskan berhenti merokok maka gejala penarikan seperti depresi, insomnia, mudah marah dan masalah mentalnya dapat berdampak negatif pada kinerja sekolah dan perilakunya.
- Menganggu prestasi belajar di sekolah.
- Terlihat lebih tua dari usianya.
- Sering memiliki jerawat atau masalah kulit lainnya, serta menimbulkan plak pada gigi.
Itu dia beberapa risiko kesehatan yang dapat terjadi jika seseorang mulai merokok sejak remaja. Ada baiknya para orang tua tidak memberikan contoh yang buruk seperti merokok di depan anak dan lebih memerhatikan lingkungan di sekitar anak supaya mereka tidak terjerumus ke pergaulan yang berpengaruh buruk. Mari cegah kebiasaan merokok sejak dini agar tidak berdampak parah terhadap proses pertumbuhan anak di kemudian hari.